Hati-Hati Mengkonsumsi Ceker dan Sayap Ayam Karena Bisa Memicu Kanker


Baru-baru ini artis China Xia Yi divonis mengidap kista coklat alias LISTS dalam rahim (kista coklat). Xia Yi melakukan pengangkatan kanker tersebut. Namun beberapa bulan setelah operasi, kista tersebut kembali kambuh. Xia YI akhirnya konsultasi ke ginekolog. Kemudian, Dokter ginekolog pun menyimpulkan bahkan kebiasaan mereka mengkonsumsi ceker dan sayap ayam memicu kanker tersebut. 

Menurut dokter, hormon pertumbuhan growth-hormone ayam ataupun antibiotiknya, biasanya diinjeksi dibagian sayap, atau leher ayam. Sementara bagian cekernya dikatakan sebagai tempat menimbun "end product" antibiotik dan turunan "second hormonal". Lantas, dengan gemar makan sayap ayam atau kaki, serta merta menambah sekresi hormon bagi wanita. Akibatnya "second hormonal" akan terakumulasi menjadi toxin yang ujung-ujungnya menjadi karsinogen, sehingga wanita sangat rentan terkena kanker yang berkenaan dengan kelenjar hormonal seperti: kanker rahim, cervix dan payudara.

Kabar mengenai sayap dan ceker ayam yang bisa menyebabkan kanker banyak beredar belakangan ini melalui pesan di jejaring sosial Path dan juga BlackBerry Messenger (BBM).

Pandangan berbeda diberikan dokter tanah air. dr Ramadhan, SpBOnk, dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, menyatakan hal tersebut hanya bersikap studi case atau dengan kata lain belum ada penelitian ilmiah yang mendukung asumsi tersebut.

"Belum ada buktinya, itu kan baru asumsi. Umur ayam itu kan pendek sampai dia dipotong, kalau dipotong obat hormonnya itu masih ada atau belum habis lalu dimakan menyebabkan kanker, sampai sekarang belum ada buktinya," kata Ramadhan. 

"Tidak hanya sayap dan ceker, makanan yang mengandung kolesterol tinggi juga bisa memicu terjadinya kanker karena mengakibatkan kemudahan terbentuknya estrogen. Sehingga kalau estrogennya subur ya bisa memicu kanker, salah satunya kanker payudara," kata dr Drajat 
Suardi, SpB(K) Onk, Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia. 

Walaupun belum terbukti pasti, namun menurut dr Drajat, mengonsumsi ayam yang sudah mendapat suntik hormon memang meningkatkan risiko untuk terkena kanker. Karena salah satu penyebab kanker merupakan faktor kimiawi. Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat meminimalkan segala macam zat kimiawi yang bisa menjadi faktor pemicu kanker.

"Pembentukan sel kanker itu ada dua faktor utama, faktor internal dan eksternal. Faktor internal itu gen, kalau faktor eksternal terdiri sari 3 antara lain faktor biologis, kimiawi, dan fisik. Nah yang suntik ini termasuk kategori kimiawi, makanya kitaa jaga diri kita dari segala macam kimiawi yang bisa menjadi faktor eksternal," kata dr Drajat. jd

Ayo peduli ke teman-teman anda dengan membagikan artikel ini agar para wanita bisa sehat.